Kamis, 25 Juni 2015

Clown.

I think, i just clown. Because, saya hanya dipermaikan dengan orang sekitar. No! Ini bukan permainan, lebih mejerumus ke hal mentertawakan dan menghina.
.
Ya, saya paham. Saya sadar diri. Bahwa saya hanya manusia yang memiliki banyak kekurangan. Fisik ku yang jauh dari kata sempurna, pikiran ku yang jauh dari kata sempurna, tingkah laku ku yang jauh dari kata sempurna, dan hati ku yang jauh dari kata sempurna. Tetapi, apa kah hanya aku yang seperti itu? Hanya aku yang memiliki ketidak sempurnaan itu? Hanya aku yang jadi bahan tertawaan dan penghinaan dari berbagai mulut orang yang melihat ku? Mengapa hanya aku yang selalu di pojokan dengan mereka yang aku temui?!
Mengapa mereka seakan mengganggap ku badut yang dengann wajah aneh dan tingkah laku memalukan yang dapat mengundang tawa? Mengapa mereka sejahat lu?
.
Aku taktahu, harus bahagia ataupun sedih. Dua hal itu selalu terlintas dalem pemikiran ku. Bahagia karna aku dapat menghibur orang, dan sedih sebab orang hanya dapat melihat ku sebelah mata.
.
Aku tak sanggup berlamalama dalam keadaan seperti ini. Terkadang aku menyalahkan diri sendiri, mengapa aku ada dengan kondisi seperti ini? Mengapa harus ada orang seperti ku yang tak pernah di anggap spesial banyak orang? Mengapa seakan hidup cuman hitam yang aku rasakan? Walau terkadang ada pelangi namun ia hanya tampak sesaat.
.
Aku sedih, ketika berbagai masalah menghampiri namun seakan aku tak memiliki siapapun untuk berbagai.
Aku sedih, ketika semangat ku patah namun tak ada yang membantu membangkitkan.
Aku sedih, ketika harus tau bahwa ini hidup ku.
Aku sedih, ketika pelangi itu datang namun sesaat.
Aku sedih, ketika apa yang ku punya hanya titipan yang akan diambil lagi.
 
Namun...
 
Aku harus sadar! Aku harus bangun! Aku harus tau! Aku harus bangkit! Badut yang lucu dan aneh itu tak selamanya menjadi badut! Sebab, apapun yang ada pada badut yang sering dijumpai banyak orang itu hanyalah drama penghimbur! Hanyalah manusia yang berpurapura untuk membantu memberitawa dalem hidup orang banyak! Ya, aku bukan badut yang harus terus menjadi tawa untuk mereka! Dan segala kekurangan yang ku miliki yang menjadi hal tertawa untuk mereka itu hanya hadiah dari tuhan untuk ku menambah pahala karna dapat membuat oranglain tertawa.
 
Dan tak seharusnya kekurang apapun itu yang ada didiri ku, selalu menjadi penghambat untuk ku melangkah. Sebab, semua takan ada yang tak mungkin ketika kita merubahnya. Jadi, tugas ku berubah! Merubah hidup ku! Merubah semuanya menjadi lebih baik! Kekurangan yang ku milik dari fisik ataupun batin, tak seharusnya selalu ku sesali! Tak seharusnya selalu menjadi air mata!:) . Akan ku tunjukan, badut yang mereka lihat pada diri ku hanya topeng penambah pahala untuk ku. Dan inilah aku, dengan ketidak sempurnaan namun tetap dapat berubah menjadi lebih baik dengan hati yang masih sempurna, dan dengan air mata doa yang selalu ku alirkan. Akan ku sanggupkan melangkah sendiri. Akan ku tengok siapa dia yang akan membantu ku ketika aku melangkah.